Ketahui dulu tas bahan dinir bagus tidak sebelum membelinya. Pastikan bahwa bahannya sesuai dengan spesifikasi yang Anda butuhkan.
Dinir pada dasarnya adalah istilah yang digunakan untuk mengukur tingkat ketebalan serat dalam benang. Benang inilah yang nantinya akan disatukan hingga membentuk kain.
Selain itu, dinier juga mengacu pada isian serat. Jumlah isian serat dalam benang tersebut menentukan kualitas kainnya.
Nah, semakin tinggi angka dinirnya, semakin tebal pula kainnya.
Untuk mempermudah pemahaman, silakan bayangkan rambut Anda sendiri. Bayangkan satu helai rambut terdiri dari beberapa serabut rambut berukuran mikro, hingga terbentuk rambut yang kuat dan kokoh.
Daftar Isi
Bagaimana mengetahui tas bahan dinir bagus tidak
Dengan penjelasan di atas, diketahui bahwa dinier bisa dijadikan sebagai salah satu patokan untuk mengetahui kualitas kain.
Lantas, bagaimana cara mengetahui kain tasnya bagus? Berikut ini penjelasannya:
Secara umum, kain dinier dikenal memiliki kekuatan yang baik dan fleksibel. Di pasaran, ada poliester dinir, ada pula nilon dinir. Masing-masing merupakan bahan yang disukai oleh konveksi untuk membuat produk terbaik.
Dinier dalam kain ini umumnya disingkat dengan huruf D. Selanjutnya, untuk membedakan kualitas dinir satu dengan yang lainnya digunakan angka yang menyertai huruf D tersebut.
Adapun contoh angka yang dipakai adalah 300, 420, 600, 1680, dan 1682. Atau, bila ditulis dengan huruf D-nya menjadi D300, D420, D600, D1680, D1682.
Angka-angka tersebut menjadi penanda tebal-tipisnya kain dinir yang dipakai untuk membuat tas. Di sini, semakin tinggi angkanya, semakin tebal pula kainnya.
Dengan kata lain, jika Anda ingin kualitas yang paling bagus, maka memilih angka yang lebih tinggi bisa jadi solusi. Namun tentu saja, pemakaiannya tetap harus disesuaikan dengan jenis tas yang mau dibuat.
Misalnya, untuk membuat ransel tas yang bagus dan awet memang dibutuhkan kain yang tebal karena harus kuat saat dipakai membawa banyak barang.
Sebaliknya, untuk membuat pouch atau tas-tas kecil, tidak perlu bahan yang sangat tebal. Asalkan kuat itu sudah bagus. Dan kabar baiknya, dinier secara umum memiliki karakter tersebut.
Beberapa contoh tas bahan dinir
Di bawah ini adalah beberapa jenis kain dinier berikut contoh produknya yang sesuai:
Bahan tas dinir 300
Karena merupakan angka terkecil dalam material dinier, banyak yang bertanya apakah tas bahan D300 bagus tidak.
Perlu diketahui bahwa meski bahannya lebih tipis dibanding yang lain, D300 memiliki kualitas yang cukup baik sehingga cocok digunakan untuk membuat sling bag, ransel yang karakteristiknya tipis, hingga pouch yang dipakai untuk menyimpan smartphone hingga dompet.
Dinier 420
Selanjutnya, versi ini sedikit lebih tebal sehingga cocok untuk membuat merchandise bag, tas kosmetik, hingga goodie bag.
Dinier 600
Pori-pori kainnya lumayan besar dan wrinkle free. Berbeda dengan dua varian sebelumnya, versi 600 ini lebih sering digunakan untuk membuat ransel, tas alat musik, fitness bag, dan travel bag.
Kainnya yang ringan dengan durabilitas tinggi memberikan nilai plus sendiri buat penggunanya.
Kain dinier 1680
Kuat dan tebal, itulah ciri dari kain satu ini. Tak heran bila bahannya lebih banyak digunakan untuk membuat beragam model bags. Contohnya, tas jinjing dan ransel.
Dengan ketebalan dan kekuatan yang baik, D1680 ini juga jauh lebih fleksibel ketimbang yang lainnya. Anda bisa membuat model bag yang menarik dari bahan ini.
D 1800 yang tebal dan kaku
Varian lain yang perlu Anda tahu adalah D1800. Versi ini jarang digunakan untuk membuat tas karena terlalu tebal dan kaku. Cocoknya digunakan untuk membuat softcase atau tas buat instrumen musik yang membutuhkan ketebalan maksimal.
Bila Anda masih bingung dengan tas bahan dinier bagus tidak karena tidak bisa membedakan jenisnya, kami siap membantu. Konveksi tas Bandung akan menemukan kain paling sesuai dan menjahitnya dengan kualitas terbaik untuk Anda.
0 tanggapan untuk “Tas Bahan Dinir Bagus Tidak? Cari Tahu Di sini!”